1. Pengantar Laravel 9
Laravel adalah framework PHP yang sangat populer dan powerful untuk membangun aplikasi web modern. Laravel 9 merupakan versi terbaru yang membawa banyak fitur baru dan peningkatan performa. Starter code Laravel 9 membantu kamu memulai proyek dengan cepat dan terstruktur, sangat cocok untuk tugas dan skripsi.
Dengan starter code, kamu tidak perlu membuat semuanya dari nol. Starter code biasanya sudah menyediakan struktur dasar, konfigurasi, dan fitur umum yang sering digunakan.
2. Persiapan Lingkungan Pengembangan
Sebelum memulai, pastikan kamu sudah menyiapkan lingkungan pengembangan yang sesuai:
-
PHP versi 8.0 atau lebih tinggi
-
Composer sebagai dependency manager PHP
-
Database MySQL, PostgreSQL, atau SQLite
-
Web server seperti Apache atau Nginx
-
Code editor seperti VSCode atau PHPStorm
Setelah semua siap, kamu bisa mulai menginstal Laravel 9 menggunakan Composer.
3. Instalasi Laravel 9
Untuk menginstal Laravel 9, jalankan perintah berikut di terminal:
composer create-project laravel/laravel:^9.0 nama-proyek
Perintah ini akan membuat folder
nama-proyek
dengan semua file Laravel 9 yang dibutuhkan.
Setelah instalasi selesai, masuk ke folder proyek dan jalankan server development:
cd nama-proyek
php artisan serve
Buka
http://localhost:8000
di browser untuk melihat aplikasi Laravel berjalan.
4. Struktur Folder dan File Laravel
Memahami struktur folder sangat penting agar kamu bisa mengembangkan aplikasi dengan baik. Berikut beberapa folder utama:
-
app/
- Tempat kode aplikasi seperti Models, Controllers, dan Middleware
-
routes/
- File routing aplikasi (web.php, api.php)
-
resources/views/
- Template Blade untuk tampilan
-
database/migrations/
- File migrasi database
-
public/
- Folder publik untuk assets dan index.php
Setiap folder memiliki fungsi spesifik yang membantu pengorganisasian kode.
5. Mengenal Starter Code Laravel 9
Starter code adalah template awal yang sudah berisi fitur dasar seperti autentikasi, routing, dan layout. Dengan starter code, kamu bisa fokus mengembangkan fitur utama tugas atau skripsi.
Contoh starter code biasanya menyediakan:
-
Template Blade siap pakai
-
Routing dasar dan controller
-
Setup database dan migrasi
-
Autentikasi user
Kamu bisa mendapatkan starter code dari repositori GitHub atau membuat sendiri sesuai kebutuhan.
6. Routing dan Controller
Routing mengatur URL yang diakses dan menghubungkannya ke controller yang menangani logika aplikasi.
Contoh routing di
routes/web.php
:
use App\Http\Controllers\HomeController;
Route::get('/', [HomeController::class, 'index'])->name('home');
Controller
HomeController
:
namespace App\Http\Controllers;
use Illuminate\Http\Request;
class HomeController extends Controller
{
public function index()
{
return view('welcome');
}
}
Routing dan controller memisahkan URL dan logika sehingga kode lebih terstruktur.
7. Database dan Migrasi
Laravel menggunakan migrasi untuk mengelola struktur database secara versioning. Migrasi memungkinkan kamu membuat, mengubah, dan menghapus tabel dengan mudah.
Contoh membuat migrasi tabel users:
php artisan make:migration create_users_table
Contoh isi migrasi:
public function up()
{
Schema::create('users', function (Blueprint $table) {
$table->id();
$table->string('name');
$table->string('email')->unique();
$table->timestamp('email_verified_at')->nullable();
$table->string('password');
$table->rememberToken();
$table->timestamps();
});
}
Jalankan migrasi dengan perintah:
php artisan migrate
8. Model dan Eloquent ORM
Model adalah representasi tabel database dalam bentuk kelas PHP. Laravel menggunakan Eloquent ORM untuk memudahkan interaksi dengan database.
Contoh model User:
namespace App\Models;
use Illuminate\Database\Eloquent\Factories\HasFactory;
use Illuminate\Foundation\Auth\User as Authenticatable;
class User extends Authenticatable
{
use HasFactory;
protected $fillable = [
'name',
'email',
'password',
];
}
Dengan Eloquent, kamu bisa melakukan operasi CRUD dengan mudah dan kode yang bersih.
9. Blade Template dan View
Blade adalah template engine Laravel yang memungkinkan kamu membuat tampilan dinamis dengan sintaks yang sederhana.
Contoh file view
resources/views/welcome.blade.php
:
<!DOCTYPE html>
<html lang="id">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<title>Selamat Datang</title>
</head>
<body>
<h1>Halo, {{ $name }}!</h1>
</body>
</html>
Kamu bisa menggunakan directive Blade seperti
@if
,
@foreach
, dan lain-lain untuk membuat tampilan interaktif.
10. Autentikasi dan Middleware
Laravel menyediakan sistem autentikasi bawaan yang mudah digunakan untuk mengelola login, registrasi, dan proteksi halaman.
Kamu bisa menggunakan starter code yang sudah menyertakan autentikasi dengan Jetstream atau Breeze.
Middleware digunakan untuk memfilter request, misalnya memastikan user sudah login sebelum mengakses halaman tertentu.
Route::middleware(['auth'])->group(function () {
Route::get('/dashboard', function () {
return view('dashboard');
});
});
11. Deployment Aplikasi Laravel
Setelah aplikasi selesai dikembangkan, saatnya melakukan deployment ke server produksi.
Langkah umum deployment:
-
Upload kode ke server (via Git, FTP, atau lainnya)
-
Install dependencies dengan
composer install
-
Set konfigurasi environment di
.env
-
Jalankan migrasi dan seed database
-
Set permission folder
storage
dan
bootstrap/cache
-
Konfigurasi web server (Apache/Nginx) untuk mengarahkan ke
public/
Pastikan aplikasi berjalan lancar dan aman setelah deployment.
12. Kesimpulan
Starter code Laravel 9 sangat membantu dalam mempercepat pengembangan aplikasi tugas dan skripsi. Dengan memahami instalasi, struktur, routing, database, model, view, autentikasi, dan deployment, kamu bisa membuat aplikasi web yang profesional dan terstruktur.
Teruslah belajar dan eksplorasi fitur Laravel untuk meningkatkan kemampuan pemrograman web kamu.
Selamat belajar dan sukses dengan tugas serta skripsi kamu!